Laba Bersih PT Nusantara Infrastructure Tbk Kuartal III-2013 Mencapai Rp 111,74 Miliar
31 Oktober 2013
Penulis: Administrator
-
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), perusahaan infrastruktur swasta terintegrasi, selama periode Januari-September 2013 mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 111,74 miliar atau meningkat 310% dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp 27,25 miliar. Lonjakan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh keuntungan penjualan saham dalam anak perusahaan META yaitu PT Margautama Nusantara (MUN) sebesar Rp 114 miliar dan peningkatan pendapatan sebesar 10,36% dari Rp 199,56 miliar menjadi Rp 220,24 miliar. Dalam periode tersebut, aset Nusantara Infrastructure mengalami kenaikan dari Rp 1,98 triliun menjadi Rp 2,49 triliun.
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawati mengatakan, kondisi perekonomian nasional yang tetap positif menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan kinerja Perseroan. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan traffic kendaraan di berbagai jalur tol yang dikelola oleh Perseroan. Sebagai contoh jalur tol Pondok Aren –Serpong, Tangerang Selatan (PT Bintaro Serpong Damai-BSD) memiliki traffic kendaraan hingga 86.000 unit per hari dan tol Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani, Makassar (PTBosowa Marga Nusantara-BMN) sebanyak 55.800 unit per hari.
“Bisnis jalan tol masih menjadi kontributor utama pendapatan META. Namun kami optimis kontribusi dari sektor lain seperti bisnis air bersih, jasa pelabuhan dan energi terbarukan akan terus meningkat. Kami juga sangat terbuka untuk masuk ke sektor infrastruktur lain yang memiliki potensi menarik,” jelas Deden di Jakarta, Kamis, (31/10).
Untuk memperkuat bisnis perusahaan, di tahun 2013 ini META telah melakukan aliansi strategis dengan menggandeng Capital Advisors Patners Asia Pte Ltd (CapAsia) sebagai strategic investor di bisnis jalan tol. Langkah itu dilakukan dengan mengundang CapAsia yang merupakan private equity fund management yang fokus berinvestasi pada sektor infrastruktur di Asia Tenggara tersebut untuk mengambil bagian 25% saham-saham baru dari portepel dan saham yang telah diterbitkan dalam MUN.
Deden menjelaskan, dalam mengembangkan infrastruktur di tanah air, META akan berusaha menjalin aliansi dengan partner-partner global. Masuknya CapAsia, lanjut Deden, tentunya akan memberi ruang lebih besar kepada META untuk masuk ke berbagai proyek infrastruktur di Indonesia yang dinilai potensial.
“Kami bersyukur bahwa investor asing memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap META. Selain membuktikan bahwa Good Corporate Governance perusahaan berjalan baik, hal ini juga menunjukkan bisnis infrastruktur memiliki prospek yang sangat bagus,” jelas Deden.