Hasil RUPS: Pertumbuhan Pendapatan Nusantara Infrastructure Tertinggi Dibanding Perusahaan Operator Tol Lainnya

Hasil RUPS:  Pertumbuhan Pendapatan Nusantara Infrastructure Tertinggi Dibanding Perusahaan Operator Tol Lainnya

10 Juni 2014
Penulis: Administrator

Sejalan dengan visi dan misi perseroan, performa kinerja di kuartal I-2014 konsisten melanjutkan peningkatan kinerja PT Nusantara Infrastructure, Tbk dalam tiga tahun terakhir.

Jakarta, 10 Juni  2014 – PT Nusantara Infrastructure, Tbk (kode saham META), entitas investor dan operator infrastruktur swasta terdepan di Indonesia, berhasil menunjukkan perkembangan bisnis yang gemilang. Pertumbuhan pendapatannya bahkan tertinggi dibanding perusahaan operator tol lainnya yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2014, pendapatan dan penjualan PT Nusantara Infrastructure (NI), Tbk  meningkat signifikan hingga 52% yakni menjadi Rp 104 miliar dari Rp. 68,78 miliar pada periode yang sama pada tahun 2013.

Pada triwulan pertama 2014 tersebut, NI juga membukukan laba bersih sebesar Rp. 27,1 miliar. Angka tersebut meningkat 296,8% dibandingkan periode sama tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp. 6,83 miliar. Bahkan dalam tiga tahun terakhir,  pendapatan Perseroan konsisten tumbuh 126,98%, dari Rp. 187,618 miliar pada 2010 menjadi Rp. 425,861 miliar pada 2013.

General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure, Tbk, Deden Rochmawaty mengatakan unit usaha jalan tol masih memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan pendapatan dan laba Perseroan. Sektor tol menyumbangkan lebih dari 70% pendapatan saat ini. Peningkatan pendapatan unit usaha jalan tol terutama disebabkan oleh kenaikan volume kendaraan di semua ruas tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), dan juga kenaikan tarif tol di ruas BSD, BMN dan JTSE.
                                                                                                                  
“Kami yakin sejalan dengan waktu, sektor lain akan menunjukkan kontribusi yang lebih baik seiring dengan pengembangan bisnis yang dilakukan.  Ke depan, kami akan terus berupaya optimal untuk semakin memperkuat sektor bisnis yang lain sehingga kontribusi dari masing-masing bisnis akan lebih seimbang,” tutur Deden seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (10/6).
 

Hasil RUPS

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) NI yang berlangsung di Jakarta, Selasa (10/6), di antaranya menetapkan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Termasuk menyetujui laporan realisasi penggunaan hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I, serta persetujuan perubahan penggunaan dana hasil pelaksanaan Waran Seri I.

Dalam RUPS ini juga disepakati perubahan susunan pengurus perseroan yakni penggantian direksi. Adapun susunan direksi yang baru sebagai berikut: Direktur Utama Ramdani Basri; Direktur Danni Hassan, Direktur John Scott Younger, dan Direktur Ridwan Irawan. Adapun susunan direksi yang lama sebagai berikut: Dirut Ramdani Basri, Direktur Danni Hasan, John Scott Younger dan Arsianto Poerwanto.

Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure, Tbk Ramdani Basri mengatakan, selain RUPS, pada kesempatan yang sama, pihaknya juga menggelar RUPSLB. Di dalamnya membahas persetujuan pelaksanaan kepemilikan saham oleh karyawan (employee stock option program/ESOP) dan kepemilikan saham oleh direksi dan komisaris (management stock option program/MSOP).

RUPSLB juga membahas pemberian persetujuan kepada perseroan untuk mendapatkan pinjaman dari kreditur, termasuk menjaminkan sebagian atau seluruh harta kekayaan perseroan. Persetujuan kredit ini akan menjadi payung manajemen untuk mengajukan pinjaman ke pihak lain. “Kami berharap hal ini akan bisa mendukung langkah manajemen untuk terus mengembangkan bisnis sejalan dengan visi dan misi perusahaan,” tutur Ramdani.
 
Bisnis Tower

NI juga berhasil meningkatkan total asset perseroan secara signifikan pasca tuntasnya mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana pada Februari 2014. Aksi korporasi positif tersebut menaikkan aset perusahaan sebesar 28,4%, bila pada akhir 2013 total asset senilai Rp. 2,57 triliun, pada kuartal I 2014 menjadi Rp. 3,3 Triliun.

Tara Cell merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatera, Jawa dan Pulau Batam. NI mengakuisisi saham Tara Cell melalui anak usaha PT Telekom Infranusantara yang menggandeng Providence Equity.

Danni Hasan menjelaskan, perusahaan sudah menuntaskan transaksi akuisisi Tara Cell pada Februari 2014. Kehadiran bisnis terbaru di sektor menara telekomunikasi ini menambah pilar bisnis perusahaan sehingga akan lebih mengokohkan posisi perseroan menjadi perusahaan infrastruktur dan investasi terdepan di Tanah Air.

“Nusantara Infrastructure akan memaksimalkan setiap peluang yang ada di tengah optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang begitu tinggi. Akuisisi merupakan salah satu opsi yang terbuka bagi kami untuk memperkuat bisnis infrastruktur Perseroan sehingga mampu meningkatkan net present value Perseroan,” tutur Danni.

Danni menambahkan industri telekomunikasi tengah berkembang dengan baik dan akan terus bertumbuh sejalan dengan perekonomian Indonesia yang kini menempati posisi 10 besar dunia. Untuk memaksimalkan peluang itu, tahun ini NI akan senantiasa menambah menara telekomunikasi untuk memperkuat pasar perseroan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin tinggi.
 
Melalui sektor bisnis terbaru ini, lanjut Danni, komposisi pendapatan NI dari anak usaha akan semakin bervariasi. Sektor tower ditargetkan mampu memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap pendapatan perseroan. Sektor jalan tol masih sebagai penyumbang terbesar yakni lebih dari 70%, sementara sisanya berasal dari sektor dan jasa pengelolaan air bersih.