Bukti Nyata Kontribusi Nusantara Infrastructure Dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

Bukti Nyata Kontribusi Nusantara Infrastructure Dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

30 November 2017
Author: Administrator

Jakarta, 30 November 2017 -  PT Nusantara Infrastructure Tbk (kode saham META), terus optimis dalam mengembangkan bisnis infrastruktur Indonesia, dengan mempertahankan kinerja positif di tengah persaingan bisnis selama tahun 2017. Perusahaan menggelar Public Expose di Hotel Dharmawangsa, 30 November 2017 guna menjabarkan kinerja kerja dan performa Perusahaan.
 
Selama 11 tahun berdiri (tahun buku 2006 – 2017) Perusahaan telah berhasil mencapai  pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang sangat signifikan. Sepanjang kuartal III tahun 2017, Nusantara Infrastructure mencatat pendapatan dan penjualan Rp544 miliar atau meningkat 11,6% dari periode yang sama di 2016 yaitu Rp487 miliar. Laba bersih tahun berjalan juga meningkat  7,6%  menjadi  Rp153  miliar  dari  Rp142 miliar pada kuartal III tahun 2016. Sementara total aset meningkat sebesar 5% dan peningkatan EBITDA sebesar 11,7%.
 
Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk, Danni Hasan mengatakan, “Kami bersyukur di tengah situasi yang sangat menantang bagi sektor infrastruktur, Nusantara Infrastructure berhasil mencapai pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan ini dicapai berkat penerapan strategi berbasis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab”. Danni menambahkan, ke depannya Perusahaan akan tetap menjalankan strategi bisnis jangka panjangnya, dengan fokus pada pengembangan proyek infrastruktur yang saat ini dijalankan Perusahaan, memperluas partnership, serta melakukan kombinasi proyek skala besar dan kecil.
 
Selama peride 2016-2017, Perusahaan terus melakukan inovasi dan melihat peluang bisnis yang ada, dengan berpartisipasi dalam berbagai pembangunan dan pengembangan infrastruktur. Di Makassar, yakni kota yang berperan penting dalam perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, Perusahaan berhasil menginisiasi pembangunan proyek Jalan Tol Layang AP. Pettarani ( Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3) sepanjang 4,3 KM, sebagai penambahan lingkup Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1 dan 2 yang dibangun di atas jalan nasional di Jalan AP. Pettarani. Dalam rencana pembangunan proyek Jalan Tol Layang AP. Pettarani yang akan dimulai pada bulan Maret 2018, Perusahaan melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) juga telah mendapatkan perpanjangan konsesi selama 15 tahun periode 2028 – 2043.
 
Hingga kuartal III 2017, pendapatan Perusahaan dari sektor jalan tol masih memberikan kontribusi terbesar dengan persentase 54,4%. Selain sektor jalan tol, sektor lainnya yang juga memberikan kontribusinya yakni telekomunikasi sebesar 39,8% dan sektor air sebesar 5,7%.
 
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengatakan, “Perusahaan terus berkontribusi dalam memberikan sumbangsihnya untuk membangun Nusantara. Pembangunan dan peningkatan kinerja yang hingga kini diraih, adalah berkat dukungan dan kerja keras seluruh manajemen dan staf perusahaan serta kepercayaan yang didapat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan regulator terkait”. Deden menambahkan, Perusahaan akan lebih fokus mengembangkan bisnis yang saat ini sudah dijalani dengan menerapkan strategi bisnis jangka panjang untuk mempertahankan kinerja positif yang telah didapatkan.
  
Melalui kerjasama yang telah terjalin dengan berbagai mitra strategis perusahaan seperti seperti CapAsia, Providence Equity Partners, Nexco, dan Jexway, membuktikan bahwa Perusahaan telah mendapatkan kepercayaan dari mitra strategis baik lokal maupun internasional yang dapat semakin memberikan peluang lebih besar bagi NI untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
 
Di awal November 2017, Perusahaan kembali mendapat kepercayaan dari sebuah perusahaan publik di Filipina yakni Metro Pacific Investments Corporation (MPIC) yang bergerak di bidang investasi dan manajemen. MPIC juga memiliki dan mengoperasikan perusahaan pengembang jalan tol terbesar di Filipina yakni Metro Pacific Toll Corp (MPTC). MPTC melalui anak usahanya di Indonesia, Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) telah mengambil kepemilikan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk  sebesar 48,27%.
 
Inovasi Bisnis
 
Nusantara Infrastructure kembali menciptakan inovasi bisnis disejumlah lini usaha Perusahaan untuk mempertahankan kinerja positifnya. Di sektor jalan tol, NI berinovasi dengan memberikan pelayanan terbaik melalui orientasi kepuasan pelanggan dan optimalisasi penggunaan teknologi informasi. Strategi investasi juga dilakukan untuk dapat menciptakan potensi pertumbuhan pendapatan dan laba di masa mendatang, salah satunya adalah Perusahaan berinvestasi akan membangun Jalan Tol Layang AP. Pettarani di Makassar yang diawali dengan proses groundbreaking yang dilakukan pada 19 Oktober 2017, dengan rencana pembangunan yang akan dimulai di bulan Maret 2018 selama 2 tahun masa konstruksi.
 
Di sektor menara telekomunikasi, Perusahaan terus mengupayakan akusisi dengan penambahan jumlah menara telekomunikasi. Hingga Oktober 2017, jumlah menara telekomunikasi yang dikelola Perusahaan mencapai 1.341 menara dan 1.962 tenan yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Melalui sektor pengelolaan air bersih, Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja keuangan yang dikontribusikan  oleh  peningkatan  kapasitas  produksi  air  secara  berkala  melalui  PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) di Serang Timur dari yang sebelumnya 150 lps, menjadi 350 lps di tahun 2017 dan peningkatan jumlah pelanggan. Melalui PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), Perusahaan berhasil mendapatkan perpanjangan konsesi tambahan selama 20 tahun (2017 – 2037). Sementara, PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) memperoleh kenaikan tarif dari yang sebelumnya Rp5.800/m3 menjadi          Rp6.380/m3.
 
Untuk sektor energi, perusahaan terus melanjutkan pembangunan Hydro Power Plant di Sumatera Utara dengan kapasitas 15 MW (2 x 7.5 MW), dengan Signing Power Purchase Agreement (PPA) yang direncanakan pada Desember 2017 dan target pengoperasian di kuartal III tahun 2019.
 
Sementara sektor pelabuhan, Perusahaan memiliki perjanjian Build, Operate, and Transfer (BOT) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) hingga tahun 2022 dengan total area 91.095 m2. Operasional dermaga dapat menampung kapal sampai dengan Paramax size (70.000 DWT). Panjang dermaga 300 m dengan kedalaman 16 m, kapasitas bongkar muat untuk liquid bulk sekitar 2.400 mt/day dan dry bulk sekitar 400 mt/day. Sementara gudang, mempunyai kapasitas 60kmt (drybulk) dengan bagging capacity 700mt/day dan tank farm dengan kapasitas 105kmt yang terdiri dari 27 unit tangki.
 
Ke depannya, Perusahan akan akan lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan kinerja, dengan meningkatkan efisiensi, terutama dengan peningkatan produktivitas karyawan.