Aset Development

01 Juli 2015
Penulis: Administrator
Kerusakan Jalan Frontage Segera Diperbaiki
Seiring berjalannya waktu, buruknya sistem drainase dan adanya overload kendaraan yang melintas, telah menyebabkan kerusakan di jalan frontage, yaitu jalan arteri yang ada di samping tol. Pada tahun 2015 sekarang, kerusakan yang terjadi di jalan frontage ini telah mencapai 65%, sehingga bisa dikatakan telah rusak parah.
Terjadinya kerusakan ini mengharuskan MN untuk segera melakukan maintenance (rekonstruksi). hingga saat ini terhitung telah terjadi lebih dari 10 kecelakaan. Kecelakaan paling parah terjadi pada tahun 2012-2014, akibat dari rusaknya jalan frontage, dimana korban lebih banyak meninggal. Di tahun 2015 sekarang, rencananya MUN akan memperbaiki jalan frontage dengan menggunakan metode rekonstruksi dan overlay untuk kondisi jalan rusak parah (kategori 1) dan menggunakan metode filling bonding dan cutting sealent untuk kondisi jalan rusak sedang atau kategori 2 dan 3.
Jembatan Tallo II: Mengurai Kemacetan Tol Seksi IV Makassar
Tepat di jalan tol seksi IV, terdapat jembatan dengan panjang ± 200m di atas Sungai Tallo yang membelah kota Makassar Sulawesi Selatan. Di jembatan tersebut sering terjadi kemacetan akibat meningkatnya kepadatan lalu lintas. Pada pertengahan 2015, PT JTSE selaku pemegang konsensi jalan tol seksi IV Makassar membangun Jembatan Tallo II.
Diprediksi pembangunan Jembatan Tallo II ini dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi akibat efek dari Bottle Neck (penyempitan) dan menambah jumlah traffic sebanyak 2% dari pertumbuhan traffic normal Jembatan Tallo I. serta memungkinkan agar Jembatan Tallo I tidak digunakan lagi untuk jalur 2 arah. Nantinya, jalur yang berlawanan akan dipisahkan dengan Barrier (standar jalan tol).
Proyek tersebut ditargetkan selesai pada awal tahun 2016 mendatang. Semoga pembangunan Jembatan Tallo II yang akan dilalui kendaraan dari arah jalan tol seksi 1 dan 2 (Pelabuhan dan Jl. Pettarani) menuju Simpang Mandai (Bandara dan Maros) atau yang sering kita kenal dengan arah A ini, serta mampu mengurai beban kepadatan lalu lintas yang terjadi di lokasi tersebut sekarang ini
Progres Proyek SPAM SCTK – Serang
Direktur Business Development Nusantara Infrastructure Ridwan Irawan meninjau perkembangan konstruksi proyek Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM atau WTP) milik SCTK di Serang, Banten pada awal bulan Agustus 2015. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan proyek SPAM berjalan sesuai target. Sejak dimulai pada awal 2014 sampai saat ini proses konstruksi pengembangan proyek air bersih di SCTK masih terus berjalan. Proses konstruksi ini ditargetkan selesai paling lambat pertengahan 2016.
Selama ini kapasitas WTP 1 yang dimiliki oleh SCTK sebesar 100 lps (liter per second) dan WTP 2 sebesar 50 lps. Pembangunan yang tengah dikerjakan meliputi pengembangan WTP 3 yang nantinya berkapasitas 200 lps dan rehabilitasi WTP 1 supaya dapat beroperasi 100%.
Saat ini WTP 1 hanya bisa menghasilkan sekitar 25 lps dari kapasitas maksimal yang mencapai 100 lps. Selain itu, dilakukan peningkatan kapasitas WTP 2 sebesar 25 lps. Ketiga WTP ini letaknya berdekatan dalam satu area. Sehingga total seluruh WTP yang dimiliki oleh SCTK diharapkan akan mampu menghasilkan air bersih sebanyak 375 lps. Dengan peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi Nusantara Infrastructure dalam penyediaan air bersih di Serang atau Banten secara lebih luas.