Jalan Tol

PT Margautama Nusantara (MUN)

Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang pengelolaan jalan tol melalui PT Margautama Nusantara (MUN), sebagai entitas asosiasi Perseroan. PT Margautama Nusantara (MUN) didirikan pada 11 Mei 2007 dengan tujuan untuk menjalankan bisnis usaha pada bidang pengelolaan jalan tol yang berkedudukan di Jakarta. MUN memiliki 2 (dua) entitas anak, yaitu PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dan PT Makassar Metro Network (MMN). MUN juga memiliki 1 (satu) entitas anak tidak langsung, yaitu PT Makassar Airport Network (MAN) serta 3 (tiga) entitas asosiasi, yaitu PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) , PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) dan PT Jasamarga Transjawa Tol.

 

BSD

JLB

MMN

MAN

JJC

JTT

Berita Terkini

PT BINTARO SERPONG DAMAI (BSD)

COMMUTER ROAD
Operasional dimulai pada bulan Februari 1999. BSD memegang konsesi ruas jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan Serpong dengan Pondok Aren, Jakarta. BSD merupakan jalur utama yang secara signifikan mengurangi waktu perjalanan dan kemacetan bagi warga dan kepentingan bisnis di kedua kawasan tersebut. MUN memiliki saham BSD sebesar 88,94% kepemilikan saham.

PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)

JAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT TOLL ROAD

Operasional dimulai pada Februari 2010. JLB mengoperasikan jalan tol sepanjang 9,7 km yang menghubungkan Kebon Jeruk (Jakarta Barat) dengan Penjaringan (Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng). MUN memiliki 35% kepemilikan saham JLB.
 

PT Makassar Marga Nusantara (MMN)

HARBOUR ROAD

Berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan dan sebelumnya bernama PT Bosowa Marga Nusantara (BMN), mulai beroperasi pada April 1998. Nama perusahaan diubah menjadi PT Makassar Metro Network (MMN) pada 5 November 2020. Merupakan anak perusahaan Margautama Nusantara (MUN) yang memiliki 99,46% kepemilikan saham. MMN memegang konsesi jalan tol sepanjang 10,25 km yang menghubungkan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar dengan Jalan A.P. Pettarani yang memberikan akses langsung dari Makassar ke pelabuhan. Tol MMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE) yang menjadi jalur interkoneksi utama antara Kota Makassar dan Maros. MMN dan Pemerintah Daerah menginisiasi pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus meningkatkan konektivitas di Indonesia Timur. Pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani dimulai pada akhir April 2018 dan selesai pada awal tahun 2021. Diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, pada Maret 2021. ​Ini merupakan tol layang pertama di Makassar dan pertama di luar Pulau Jawa. Dibangun di atas jalan nasional A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km dan tidak memerlukan pembebasan lahan. Jalan Tol Pettarani dimulai dari ujung Tol Seksi II, pada pertigaan Jalan Urip Sumoharjo, melewati Jalan Boulevard Panakkukang, Jalan Hertasning, dan berakhir pada pertigaan Jalan Sultan Alauddin.

PT Makassar Airport Network (MAN)


MAN dimiliki oleh MMN sebanyak 99,42% saham dan memegang konsesi Jalan Tol Seksi IV di Makassar. Operasional dimulai pada bulan September 2008. MAN mengoperasikan jalan tol sepanjang 11,57 km yang terhubung dengan jalan tol yang dioperasikan oleh MMN, mulai dari jembatan Tallo hingga simpang Mandai Makassar dan menyediakan akses langsung ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Perseroan juga berkontribusi dalam menciptakan konektivitas kawasan melalui Tol Akses Makassar New Port (Tahap I dan II) yang menghubungkan Tol Makassar Seksi 1, 2, 3, dan 4 hingga Makassar New Port sepanjang 3,2 km. Pembangunan tahap I dimulai dari pelabuhan lama, dan Tahap II dari Bandara Internasional Hasanuddin hingga Makassar New Port.

 


 

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC)

JALAN LAYANG CIKAMPEK

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) merupakan entitas asosiasi MUN yang menjalankan kegiatan usahanya melalui pengoperasian jalan tol Jakarta Cikampek Elevated II atau saat ini dikenal dengan nama jalan tol layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) ruas Cikunir hingga Karawang Barat. dengan jarak tempuh kurang lebih 38 km. Pada tanggal 10 Oktober 2022, melalui MUN, Perseroan memiliki kepemilikan 40% saham di JJC. Tol layang yang melintasi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Karawang ini bukan hanya merupakan tol layang terpanjang di Indonesia, namun juga merupakan jalan tol bertingkat pertama di Indonesia.



 

PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)

Jalan Tol Trans-Jawa merupakan salah satu jalan tol strategis di Indonesia. Menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa dan berperan penting dalam mempercepat distribusi barang dan jasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. MUN bersama dua (2) pemegang saham terbesarnya, PT Metro Pacific Tollways Indonesia Service (MPTIS), dan Warrington Investment Pte Ltd (Warrington) telah resmi menjadi pemegang saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada tanggal 27 September 2024 dengan kepemilikan efektif kumulatif sebesar 35% dari seluruh saham yang sah dikeluarkan oleh JTT.

Jalan Tol Trans Jawa yang dioperasikan oleh JTT memiliki panjang sekitar 676 kilometer yang terdiri dari 13 ruas jalan tol, antara lain; Jakarta—Cikampek; Jakarta—Cikampek II Elevated; Palimanan—Kanci; Batang—Semarang; Semarang Seksi A, B, C; Semarang—Solo; Solo—Ngawi; Ngawi—Kertosono—Kediri; Surabaya—Mojokerto; Surabaya—Gempol; Gempol—Pasuruan; Gempol—Pandaan dan Pandaan—Malang.