ENERGI
PT ENERGI INFRANUSANTARA (EI)
Didirikan pada tahun 2012, El adalah perusahaan yang bertujuan untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan. Energi merupakan salah satu kebutuhan utama bagi pembangunan ekonomi. Dikombinasikan dengan kami gagasan pelestarian lingkungan hidup, investasi pada pembangkit listrik energi terbarukan akan menempatkan Perseroan di garda depan untuk menjadi pemain utama sebagai perusahaan infrastruktur ramah lingkungan di Indonesia.
Perseroan menyadari kekhawatiran para pemangku kepentingan terhadap perubahan iklim. Untuk itu, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan pasokan energi terbarukan untuk mendukung kehidupan berkelanjutan di masa depan.
IME
RPSL
PT ENERGI INFRANUSANTARA AKAN MENGAKUISISI 45 PERSEN PT INPOLA MEKA ENERGI (IME)
EI mengakuisisi PT Inpola Meka Energi (IME) pada tahun 2013. IME fokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Lau Gunung di Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Lau Gunung memiliki pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 2x7,5 MW yang mulai beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada Desember 2020. IME memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) untuk menyediakan listrik bagi masyarakat di Sumatera Utara.
PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari (RPSL)
Sebagai salah satu aksi korporasi Perusahaan dalam meningkatkan kinerja nya, Perusahaan melalui anak usaha yang bergerak di bidang energi yakni Energi Infranusantara (EI) telah mengakuisisi kepemilikan 80% saham PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari (RPSL) pada tanggal 16 Agustus 2018.
RPSL merupakan perusahaan Independent Power Producer (IPP) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa (PLTBm) di Siantan, Mempawah, Kalimantan Barat dengan kapasitas 15 MW. RPSL juga baru beroperasi selama 8 bulan dengan penetapan Commercial Operating Date (COD) pada tanggal 23 April 2018 yang memiliki kapasitas kontrak dengan PLN sebesar 8 MW dan merupakan pembangkit listrik bertenaga bio massa pertama di Kalimantan Barat
Saat ini, wilayah Kalimantan Barat memiliki kekurangan listrik (shortage of power) dan masih melakukan impor listrik dari Malaysia. Beroperasinya PLTBm ini mendukung PLN dalam memperbaiki energi mix dan ketergantungan terhadap fossil fuel. Kalimantan juga merupakan wilayah yang memiliki limbah pertanian (agricultural waste) berlebih, seperti Palm Kernel Shells (PKS), kayu dan Empty Fruit Bunch (EFB) yang dapat menjadi bahan baku untuk PLTBm.
Akuisisi ini merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan Perusahaan dalam mengembangkan portfolio dibidang Energi Bersih (Green) Baru dan Terbarukan (EBT).